Perguruan tinggi Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Bangsa
Perguruan tinggi merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan
formal di Indonesia, perguruan tinggi terbagi atas perguruan tinggi negeri
(PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Berbicara tentang perguruan tinggi
tentu saja hal yang perlu kita bahas adalah mahasiswa, perguruan tinggi membebaskan
setiap mahasiswa/i untuk mengeluarkan semuakreativitas dan pola pikir mereka,
sehingga perguruan tinggi merupakan salah satu sarana untuk anak-anak bangsa
dapat mengeluarkan semua kreativitas mereka tanpa ada hambatan selama itu tidak
melanggar peraturan. Mahasiswa juga dituntut untuk mencari tahu sesuatu secara
sendiri, sehingga mahasiswa/i yang tidak kreatif akan tertinggal baik dalam
pelajaran maupun kelulusan.
Creativity atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Kreativitas anak bangsa dapat dilihat dari bagaimana cara
mereka berpikir, berbuat, dan apa yang mereka hasilkan. Mereka yang kreatif
cenderung akan berpikir sesuatu yang berbeda dari yang umumnya dipikirkan oleh
banyak orang, kemudian dari cara berpikirnya itu mereka membuat sesuatu yang
baru dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang baru juga yang dapat berguna oleh orang banyak. Sehingga banyak juga ide-ide yang
bagus untuk memajukan bangsa mulai dari politik, perekonomian, pengelolaan SDA, peningkatan mutu SDM, dan sistem pendidikan yang baik.
Berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya
(SLTA/Sederajat) yang masih mengatur bahkan membatasi para siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka, di
perguruan tinggi, mahasiswa diberi kebebasan karena mereka dianggap sudah
dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan semua yang mereka lakukan baik
perbuatan yang positif maupun negatif. Hal ini yang menyebabkan banyak
bermunculan kreativitas-kreativitas yang sebelumnya terhalang untuk
dikeluarkan. Namun sayangnya hal ini juga menyebabkan beberapa hal negatif seperti berkurangnya
sikap sopan santun, cara bersikap, hingga pergaulan yang terlalu bebas, namun
tentu saja mereka harus bertanggung jawab dan berani menerima semua yang
terjadi terhadap apa yang mereka lakukan.
Namun mereka tetaplah hanya pemuda yang belum jelas
menemukan jati diri mereka sehingga pikiran mereka masih labil dan tidak dapat
dilepas begitu saja, lebih baik jika mereka tetap diberi bimbingan untuk lebih biasa menemukan
siapa sosok dirinya yang utuh tanpa menghalangi semua kreativitas, bakat,
minat, hobi, cara berpikir, dan cara mereka bergaul di masyarakat.
.png)



0 komentar: