Perguruan tinggi Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Bangsa

11:58 AM 0 Comments




Perguruan tinggi merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan formal di Indonesia, perguruan tinggi terbagi atas perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Berbicara tentang perguruan tinggi tentu saja hal yang perlu kita bahas adalah mahasiswa, perguruan tinggi membebaskan setiap mahasiswa/i untuk mengeluarkan semuakreativitas dan pola pikir mereka, sehingga perguruan tinggi merupakan salah satu sarana untuk anak-anak bangsa dapat mengeluarkan semua kreativitas mereka tanpa ada hambatan selama itu tidak melanggar peraturan. Mahasiswa juga dituntut untuk mencari tahu sesuatu secara sendiri, sehingga mahasiswa/i yang tidak kreatif akan tertinggal baik dalam pelajaran maupun kelulusan.

Creativity atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau  konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.

Kreativitas anak bangsa dapat dilihat dari bagaimana cara mereka berpikir, berbuat, dan apa yang mereka hasilkan. Mereka yang kreatif cenderung akan berpikir sesuatu yang berbeda dari yang umumnya dipikirkan oleh banyak orang, kemudian dari cara berpikirnya itu mereka membuat sesuatu yang baru dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang baru juga yang dapat berguna oleh orang banyak. Sehingga banyak juga ide-ide yang bagus untuk memajukan bangsa mulai dari politik, perekonomian, pengelolaan SDA, peningkatan mutu SDM, dan sistem pendidikan yang baik.

Berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya (SLTA/Sederajat) yang masih mengatur bahkan membatasi para siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka, di perguruan tinggi, mahasiswa diberi kebebasan karena mereka dianggap sudah dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan semua yang mereka lakukan baik perbuatan yang positif maupun negatif. Hal ini yang menyebabkan banyak bermunculan kreativitas-kreativitas yang sebelumnya terhalang untuk dikeluarkan. Namun sayangnya hal ini juga menyebabkan beberapa hal negatif seperti berkurangnya sikap sopan santun, cara bersikap, hingga pergaulan yang terlalu bebas, namun tentu saja mereka harus bertanggung jawab dan berani menerima semua yang terjadi terhadap apa yang mereka lakukan.

Namun mereka tetaplah hanya pemuda yang belum jelas menemukan jati diri mereka sehingga pikiran mereka masih labil dan tidak dapat dilepas begitu saja, lebih baik jika mereka tetap diberi bimbingan untuk lebih biasa menemukan siapa sosok dirinya yang utuh tanpa menghalangi semua kreativitas, bakat, minat, hobi, cara berpikir, dan cara mereka bergaul di masyarakat.


hanif

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: